*mengisi formulir*
nama: intan
umur: 18
agama:hindu
18? mungkin aku salah mengisinya atau mungkin akta kelahiranku palsu? tapi apa mungkin anak 13 tahun memiliki bobot yang super gede ini??
Mungkin.. yah mungkin saja, aku terkurung dengan peraturan anak berumur 13 tahun, dengan pengawasan super ketat, tidak boleh keluar kota sendirian,tidak boleh begadang, tidak boleh keluar sampai malam padahal bersama orang yang bisa dipercayai.
Aku tau, dan aku sangat-sangat mengerti betapa susah payahnya mereka melindungi, mengawasi dan mendidik ku menjadi pribadi yang taat,disiplin,patuh,tidak liar, anak rumahan, dan bla bla bla. Sudah, aku sudah menjadi anak yang seperti itu ,sudah 18 tahun pondasi itu dibangun apa masih belum cukup untuk mengantongi izin pergi keluar dan sedikit menikmati liburan panjang ini? Entah aku harus berbuat apa, entah aku harus diam atau melawan. Tapi aku memilih untuk diam, karena aku tak mau menentang, aku tak mau mereka sedih dan merasa tidak dihargai. Tapi dimana SEDIKIT saja kebebasan itu. Sebentar lagi aku masuk perguruan tinggi, tapi aku belum pernah bisa belajar untuk menghadapi dunia luar, bagaimana kalau nanti aku tidak siap? bagaimana kalau sifat manja ku bertententangan dengan prinsip kemandirian.. apa mereka juga akan menyalahkanku, mengatakan bahwa aku tak pernah bisa mandiri.. terkadang aku sedih, tidak kah aku bisa menikmati dunia luar sebentar saja...
setiap kali pulang kampung, nenek,kakek,bibi,paman,sepupu selalu menggodaku, apa nanti aku siap hidup sendirian ?apa nanti orang tuamu akan menelponmu setiap menit? mereka pun tertawa dan terdengar riuh rendah sorak sorai penonton disekitarnya,
aku bisa saja diam dan menurut, tapi aku juga khawatir akan diriku sendiri,, dan ketika mereka tak memberiku sebuah kepercayaan, aku bahkan tak dapat mempercayai diriku sendiri.
Memang ini bukan sebuah BIG PROBLEM,dan mungkin aku terlalu berlebihan, tapi aku tak tau,, jiwa ini terkadang meronta, menuntut, dan berekspresi secara liar. Terkadang luapan emosi tak dapat kubendung,dan pembodohan demi pembodohan pun terjadi.
BERSYUKUR ,mungkin hanya kata itu yang dapat sedikit menenangkan perasaan ini, membawaku kembali pada sorak-sorak kebahagiaan,tawa lepas dari kegembiraan yang sangat kucintai,, hanya itu..... cukup dengan tertawa aku dapat melupakan semuanya...